JAKARTA - Dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2013, Bank Indonesia (BI) telah mengantisipasi kebutuhan transaksi masyarakat dengan mempersiapkan sistem pembayaran tunai dan nontunai.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs, mengatakan berbagai langkah telah dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai, dengan cara mengoptimalkan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan BI Dalam Negeri.
Menurutnya, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selama periode Ramadan dan Idul Fitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran non-tunai.
"Tahun ini diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 20 persen, antara lain dipengaruhi oleh faktor pembagian gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polri dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/7/2013).
Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat periode Ramadhan dan Idul Fitri 2013 sebesar Rp 103,1 triliun atau meningkat sebesar Rp 17,4 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) diproyeksikan sebesar Rp 93,4 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) diproyeksikan sebesar Rp 9,7 triliun. "BI meyakini dapat memenuhi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan," katanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)