JAKARTA - Guna menjaga kestabilan harga daging sapi, maka Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik alias Bulog dimandatkan untuk mengimpor daging sapi. Nantinya, daging sapi tersebut akan didatangkan dari Australia.
Kepala Bulog Sutarto Alimuso mengatakan, Australia merupakan produsen sapi yang besar. Sehingga berapa pun daging sapi yang ingin diimpor Indonesia, pasokan Australia pasti mencukupi. Namun, dia mengatakan untuk mengimpor daging dari Australia membutuhkan waktu yang lama.
"Kalau negara maju seperti Australia, mereka sudah punya planning mau sembelih berapa, dan mau dikirim ke mana dalam satu tahun," Kata Sutarto di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Oleh karena itu, dia mengatakan untuk mendapatkan impor daging tersebut, harus dipersiapkan jauh-jauh hari. "Tidak bisa di situ di impor di situ datang. Makanya, sejak awal kami minta sejak Maret kami sudah minta ditugasi untuk impor daging," jelas dia.
Selain itu, dia mengatakan jumlah impor daging Indonesia dari Australia masih sangat kecil, yakni tiga persen dibanding dengan ekspor Australia ke negara lain.
Sebelumnya, Sutarto telah melakukan kunjungan ke Australia untuk menjalin kerja sama terkait dengan penugasan yang diberikan pemerintah untuk melakukan intervensi daging sapi.
Hingga saat ini kuota impor daging sebesar 3000 ton yang diberikan pemerintah pada Bulog belum terealisasi, karena selain harus melewati proses rekomendasi dan perizinan panjang dalam negeri Bulog juga harus melalui proses perizinan di negara asal impor yakni Australia.
(Martin Bagya Kertiyasa)