JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, defisit neraca perdagangan masih harus menunggu sekira 4-5 tahun untuk merasakan dampak tax holiday. Walaupun begitu, pemerintah akan tetap memperhatikan insentif untuk barang modal maupun bahan baku.
"Baru sekarang kami tangani, pakai tax holiday, tapi itu baru akan terasa 4-5 tahun mendatang. Tapi kami sudah meletakkan dasar-dasar bahwa capital goods maupun bahan baku sekarang ditangani (raih tax holiday)," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Hidayat mengatakan, current account defisit itu memang faktor yang menyebabkan Indonesia impor barang modal. Apalagi barang modal belum direalisasikan saat ini. “Itu terjadi sejak Orde Baru dulu, belum ditangani," ujar Hidayat.
Oleh karena itu, lanjut Hidayat, walaupun tetap mengimpor, tetapi foreign direct investment terus masuk. Hal tersebut menjadi suatu kompensasi yang diberikan.
(Widi Agustian)