JAKARTA - Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk mengurangi dampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS, di antaranya menekan impor solar melalui substitusi dengan pencampuran unsur nabati (fatty acid methyl ester/FAME)biodiesel sebesar 10 persen.
Hal ini ditujukan kepada pengguna Solar, salah satunya PT PLN (Persero) sebagai pengguna Solar untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
PT PLN (Persero) menyatakan saat ini konsumsi BBM untuk pembangkit PLN pada tahun ini sebesar 6,3 juta kilo liter (kl), dari jumlah tersebut 7 persennya adalah biodisel atau setara 186 ribu kl.
"Kami pun siap untuk menyerap 186 ribu kiloliter (kl) biodiesel untuk dicampurkan dalam solar yang digunakan di pembangkit listrik perseroan sepanjang tahun ini sesuai mandatory pemerintah," ungkap Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Menurut Nasri, saat ini pihaknya sedang mengkaji untuk penambahan kapasitas Bahan Bakar Nabati (BBN)/Biodiesel menjadi 10 persen yang telah ditetapkan pemerintah,
"Itu sedang kita hitung. Karena itu hanya bisa digunakan untuk diesel (PLTD)," ucap Nasri. (wan)
(Widi Agustian)