JAKARTA - Kementerian Keuangan mengumumkan hasil evaluasi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2013. Gejolak perekonomian global dunia dan kondisi internal perekonomian nasional yang ikut terkena dampak, telah menyebabkan semua asumsi makro ekonomi nasional 2013 tercatat meleset.
Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan dirinya optimis pertumbuhan ekonomi akan dicapai pada kisaran 5,7 persen. Dia mengungkapkan sampai pada triwulan III-2013, pertumbuhan sudah mencapai 5,8 persen.
"Ini sampai kuartal III, pertumbuhan 5,8 persen. Jadi kalau kuartal IV 5,6 persen, berarti sampai akhir tahun 5,7 persen. Jadi lihat dari situasi ini. Pertumbuhan lebih melambat di kuartal IV. Itu makanya prediksi 5,7 persen," tutur Chatib dalam konferensi pers di kantornya Kemenkeu, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara rata-rata sepanjang 2013 berada pada level Rp 10.425 per dolar AS. "Ini dihitung dari 1 Januari sampai 31 Desember. Dibikin rata- rata jadinya segitu. Kan pelemahan itu baru pertengahan tahun," ujarnya.
Sementara untuk defisit neraca transaksi berjalan Chatib mengungkapkan telah ada perbaikan. Ini menurut dia, didorong oleh surplus pada neraca perdagangan dalam beberapa bulan terakhir.
"Bulan yang nggak itu adalah September dari Agustus surplus sampai November. Itu defisit transaksi berjalan terdorong membaik," pungkasnya.(rez)
(Widi Agustian)