"Sistem Kuota Tepung Terigu Tak Efektif"

Hendra Kusuma, Jurnalis
Senin 14 April 2014 18:39 WIB
Ilustrasi (Foto: Thedailymeal)
Share :

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan guna memenuhi kebututan makanan dan pakan ternak yang berbasis terigu, Indonesia dalam waktu ke depan diprediksi akan menjadi sentra produksi terigu untuk kawasan Asia Timur Raya.

Dirjen Industri Agro kementerian perindustrian Panggah Susanto mengatakan, optimisme pencapaian Indonesia menjadi sentra produksi terigu untuk Asia Timur Raya, lantaran harga terigu hingga saat ini sangat kompetitif.

"Karena pada prinsipnya kompetitif klub atau daya saing tepung terigu yaitu industri hilir tepung terigu dan produk-produk berbasis tepung terigu itu secara hit to hit sangat bersaing dengan produk-produk negara lain," kata Panggah di Kantornya, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Namun, Panggah menyebutkan, dengan masih beredarnya produk anti dumping di Indonesia menunjukan, sistem pemberian kuota dari pemerintah tidak berjalan dengan efektif.

"Artinya ada lonjakan 90 persen menunjukan pengenaan kuota tidak efektif. Dari asosiasi juga mengajukan petisi anti dumping lagi, ya mudah-mudahan hasil penyelidikan tadi dapat memberikan kesimpulan yang positif terhadap situasi ini," tambahnya.

Panggah menyebutkan, tidak efektifnya sistem kouta yang diberikan pemerintah, hal tersebut terlihat dari perbedaan kebutuhan bahan produksi tersebut, sejak Januari 2013 kebutuhan sebesar 10.990, sedangkan pada Januari 2014 meningkat menjadi 19.450.

Sementara pada lima perusahaan yang akan berinvestasi dengan membuka pabrik baru di Indoensia. Panggah mengaku tidak mengetahui total keseluruhan investasi dari masing-masing perusahaan tersebut. Adapun, sambung Panggah, lima perusahaan tersebut antara lain, Bungasari di Cilegon, Mayora, Wilmar, dan Seresta di Gresik.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya