Inflasi Buat Pertamina Enggan Naikkan Harga Gas Elpiji 12 Kg

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Minggu 29 Juni 2014 09:40 WIB
Inflasi Buat Pertamina Enggan Naikkan Harga Gas Elpiji 12 Kg (Ilustrasi: Okezone)
Share :

JAKARTA - Rencana kenaikan Liquefied Petroleum Gas (LPG/elpiji) non subsidi 12 kilogram (kg) yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) secara bertahap pada tahun ini nampaknya urung dilakukan.

Sebelumnya, Pertamina ingin menaikan harga pada 1 Juli 2014, harga elpiji 12 kg naik Rp1.000 per kg. Setelah 1 Juli 2014, kenaikan bertahap sebesar Rp1.500 per kg pada 1 Januari 2015 dan Rp1.500 per kg mulai 1 Juli 2015.

Selanjutnya, pada 1 Januari 2016, harga elpiji akan naik lagi Rp1.500 per kg. Sedangkan pada 1 Juli 2016, elpiji naik Rp1.500 per kg dan diperkirakan harga elpiji 12 kg di tingkat konsumen sudah mencapai Rp180.000 per tabung atau sesuai dengan harga keekonomisan.

"Kami pikir-pikir lagi rencana itu," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Minggu (29/6/2014).

Ali menambahkan, hal ini dikarenakan kondisi perekonomian yang kurang stabil, ditambah dengan musim puasa dan lebaran serta liburan sekolah yang akan menimbulkan inflasi jika gas elpiji 12 kg dinaikkan.

"Setelah lebaran, libur anak sekolah, inflasi kemungkinan naik. Makanya entar dulu lah," sambungnya.

Seperti yang diketahui, kenaikan ini dilakukan untuk menekan kerugian dari bisnis elpiji 12 kg. Pada tahun lalu, Pertamina menelan kerugian sebesar Rp5 triliun dan pada tahun ini Pertamina diperkirakan akan tetap mengalami kerugian sekira Rp5,7 triliun walaupun pada awal tahun 2014 sudah menaikkan harga gas elpiji 12 kg.

Badan Pemeriksa Keuangan RI dalam laporan hasil pemeriksaan pada bulan Februari 2013, Pertamina menanggung kerugian atas bisnis Elpiji nonsubsidi selama 2011  hingga Oktober 2012 sebesar Rp7,73 triliun, yang hal itu dapat dianggap menyebabkan kerugian negara.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya