Presiden Baru akan Alihkan Subsidi BBM ke Sektor Produktif

Arief Setyadi , Jurnalis
Minggu 24 Agustus 2014 14:59 WIB
Presiden Baru akan Alihkan Subsidi BBM ke Sektor Produktif (Ilustrasi: Reuters)
Share :

JAKARTA - Persoalan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), ditenggarai bakal menjadi pekerjaan utama Joko Widodo (Jokowi) bila dirinya resmi menjadi presiden periode 2014-2019. Dimana ia akan dihadapkan dengan kebijakan menghapus beban subsidi BBM yang nilainya mencapai Rp300 triliun.

Menurut Jokowi, BBM bersubsidi saat ini memang mayoritas masih dinikmati oleh masyarakat kalangan menengah keatas. Sehingga, masih perlu dilakukan penghitungan untuk menangani persoalan ini.

"Semunya dalam tahap kalkulasi. Tapi yang jelas memang ruang fiskal yang ada tak memungkinkan kita membangun secara cepat. Jadi kita harus tahu subsidi BBM itu dinikmati 70 persen yang memakai mobil," katanya usai bertindak sebagai saksi pernikahan di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (24/8/2014).

Untuk menekan subsidi yang tidak tepat sasaran itu, Jokowi berencana untuk mengalihkan subsidi  ke sektor-sektor usaha produktif, misalnya, pupuk untuk petani, pestisida untuk petani, solar untuk nelayan, mesin-mesin untuk nelayan, kapal untuk nelayan .

"Atau usaha-usaha mikro di kampung, UKM. Harus masuk usaha produktif bukan subsidi untuk kenikmatan," tukasnya.

Namun, Jokowi belum berani menegaskan sikapnya, apakah subsidi BBM akan dihapus atau tidak di masa kepemimpinannya, tetapi pada prinsipnya ia akan mengalihkan subsidi BBM ke sektor usaha produktif.

"Masih dalam tahap kalkulasi, tapi pada prinsipnya tadi. Mengalihkan subsidi BBM ke usaha-usaha produktif, pada sektor produktif," tuturnya.

Ia juga berencana untuk mengalihkan pemakaian energi, seperti menekan penggunaan BBM dan mengalihkannya ke gas atau batu bara. "Iritnya bisa jadi banyak, kemudian menyegerakan infrastruktur pipa untuk gas, karena itu industri sangat murah, daya saing negara dan daya saing produk-produk yang. Kita punya bisa berkompetisi di jajaran dunia,"pungkasnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya