BBM Naik Rp3.000, Defisit Transaksi Berkurang USD3 M

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Jum'at 17 Oktober 2014 20:26 WIB
BBM Naik Rp3.000, Defisit Transaksi Berkurang USD3 M. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Defisit transaksi berjalan (current account deficit) akan berkurang USD3 miliar, jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan Rp3.000 per liter.

"Yang pasti setiap kenaikan harga BBM Rp1.000 per liter, akan hemat USD1 miliar," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (17/10/2014).

Dia mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi dipastikan akan mengurangi konsumsi premium dan solar, sehingga impor BBM akan berkurang.

"Kalau ada kenaikan Rp3.000 per liter, monggo, silahkan kalian kalikan saja jadi berapa," katanya.



Sebagai informasi, BI memprediksi current account deficit di sepanjang 2014 akan mencapai USD27 miliar, dengan catatan harga BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan.

Pihaknya menjelaskan dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi, defisit transaksi berjalan di sepanjang 2014 akan lebih baik bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

"Tahun lalu 3,3 persen dari PDB, tahun ini 3,1 persen dan tahun depan 2,9 persen. Kalau ada kenaikan harga BBM, tentu akan lebih baik dari itu," tukasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya