Mengutip Dokumen Okezone, Senin (3/11/2014), Bank Indonesia memprediksikan inflasi bulan Oktober 2014 sekira 0,36 persen (month-to-month/mtm) atau lebih tinggi dari inflasi September 2014 yang mencapai 0,27 persen.
Menurut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, kenaikan inflasi lebih disebabkan karena adanya kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) tahap II. Kenaikan tersebut menyumbang inflasi paling besar yakni mencapai 0,11 persen.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksikan, inflasi Oktober bisa lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun inflasi di bulan Oktober.