"Sudah tidak ada isu lagi. Ini masalah logistik saja. Kami harapkan bisa tanda tangan hari ini kalau mau tunggu. Tapi kami harus mengerti di OJK juga ada kesibukan jadi kita skors sampai Kamis," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, aksi ini dinilai sangat merugikan investor ritel karena harga pelaksanaannya jauh di bawah harga pasar. Hal ini akan membuat sejumlah investor, khususnya investor ritel bakal merugi lantaran terdilusi cukup besar jika tidak mengeksekusi haknya.
BWPT telah memulai langkah akuisisi salah satu afiliasi Grup Rajawali, yakni Grup Green Eagle (GGE). Emiten perkebunan ini akan menawarkan 27,02 miliar saham atau setara 85,71 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Sedangkan nantinya, setiap satu pemegang saham lama berhak mendapatkan enam HMETD, dengan kata lain rights issue ini memiliki rasio penawaran 1 banding 6. Rights issue ini memberi harga pelaksanaan Rp390 sampai Rp411 per saham. Sehingga, BWPT akan mengantungi dana segar sekitar Rp10,53 triliun sampai Rp11,1 triliun.
(Fakhri Rezy)