"Sekarang ini kan fluktuatif jadinya harga BBM, bisa jadi nanti naik lagi," kata Safruan kepada Okezone di Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Selain itu, Safruan mengatakan bukan hanya BBM yang menjadi pertimbangan naiknya tarif angkutan umum. Namun, meningkatnya biaya tenaga kerja menjadi salah satu faktor utamanya.
"Kita kan tidak mungkin menurunkan upah tenaga kerja," kata dia.
Sebelumnya, ketika harga BBM naik November lalu, Organda telah menaikkan tarif angkutan umum berdasarkan persetujuan pemerintah. Namun, penurunan BBM kali ini dinilai tidak signifikan berdampak pada logistik.
"Penurunan Rp900 ini juga tidak besar pengaruhnya," tutup dia.
(Rizkie Fauzian)