Licinnya Mafia Migas (2)

, Jurnalis
Rabu 07 Januari 2015 21:59 WIB
Licinnya Mafia Migas. (Foto: Okezone)
Share :

Sudirman Said setali tiga uang. Strateginya seolah memotong impor minyak, tapi malah menerapkan skema ISC. Seolah-olah importir langsung tapi menjadi broker minyak. “Sewaktu Sudirman menjabat corporate secretary Pertamina era Ari Soemarno, di Pertamina, Sudirman mendapat sokongan kuat Arifin Panigoro,” ungkap Petinggi Global Future Institute (GFI), Hendrajit.

Selain pernah menjadi Deputi Direktur ISC Pertamina, Sudirman juga sempat menjabat Wakil Dirut PT Petrosea Tbk. dan Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk.

Kedua perusahaan terbuka tersebut bergerak di bidang energi dan pertambangan. Sebelum menjadi Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Master Bidang Administrasi Bisnis dari George Washington University, Washington, DC, Amerika Serikat ini adalah menjadi Dirut Pindad.

Lalu, siapa Daniel? Ia adalah Master Manajemen Rekayasa yang memulai kariernya di Pertamina pada tahun 1991 sebagai analis pasar untuk perdagangan minyak internasional. Pada 2003 menjabat AS VP Marketing Petral, kemudian pindah ke Pertamina menjadi LNG Business sebagai LNG Sales Operation Manager (2005). Pada 2007, ia menjadi Commercial Manager pada (2007), dan mulai menikmati posisi VP yakni sebagai VP Engineering & Project Management Pertamina pada 2011.

Daniel juga sempat menjabat sebagai Direktur & COO PT Badak Natural Gas Liquefaction atau lebih dikenal dengan PT Badak NGL, perusahaan penghasil gas alam cair (LNG (Liquid Natural Gas) terbesar di Indonesia dan salah satu kilang LNG yang terbesar di dunia yang berlokasi Bontang, Kalimantan Timur.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya