Direktur Utama IBPA Ignatius Girendroheru mengatakan, kinerja pasar obligasi dari tahun ke tahun mengalami tren pertumbuhan yang positif. Menurut dia, pada 2014 return pasar obligasi mencapai 12,6 persen berdasarkan perhitungan year on year (yoy).
"Kita lihat dari Indobex composite total return, sejalan dengan tahun lalu kami IBPA dan Bursa Efek Indonesia (BEI) serta OJK meluncurkan indikator pasar obligasi kita menjadi acuan untuk ukur pasar obligasi kita," papar Ignatius di Jakarta, Rabu (25/2/2015).
Lebih lanjut Ignatius menjelaskan, pertumbuhan tren pasar modal sepanjang 2014 mengalami kenaikan 22,3 persen. Sementara itu, tercatat pertumbuhan return obligasi posisi per Januari di 2015 mencapai 6 persen. "Sampai saat ini pertumbuhan return per posisi Januari, return dari obligasi lebih tinggi dibandingkan IHSG pada tahun 2015 ini," imbuh dia.
Di sisi lain Ignatius memaparkan, bila transaksi penjualan aktivitas di pasar sekunder yang didapatkan dari Obligasi Pemerintah tercatat rata-rata mencapai sekira Rp16 triliun per hari. Sedangkan transaksi penjualan Obligasi korporasi rata-rata mencapai sekira Rp700 miliar per hari.
"Transaksi aktivitas pasar sekunder mulai mengalami peningkatan ini merupakan hal positif. Diharapkan hal tersebut terjadi di 2015, keberadaan kami ini untuk mendorong pasar obligasi yang efisien untuk lebih transparan," tandasnya.
Sekadar informasi, outstanding obligasi Pemerintah konvensional (new issuance) selama periode 2010-2014 tercatat mengalami peningkatan setiap tahunnya pada akhir tahun 2014.
Total outstanding tercatat untuk Sukuk Pemerintah (new issuance) pada akhir tahun 2014, tercatat sebesar Rp 57,8 triliun atau meningkat sebesar +60,8 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya hingga dengan 30 Januari 2015.
Adapun realisasi penerbitan obligasi Pemerintah (SBN dan SBSN), mencapai nilai Rp 41,34 triliun dengan estimasi penerbitan obligasi Pemerintah dari Februari 2015 hingga Desember 2015,berdasarkan RAPBN-P 2015 sebesar Rp 266,53 triliun dari total sebesar Rp 308 triliun.
Sedangkan untuk obligasi korporasi nilai outstanding (new issuance) pada akhir tahun 2014, tercatat sebesar Rp 47,8 triliun atau menurun sebesar 18,8 yoy dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi penerbitan obligasi korporasi (konvensional dan Sukuk) per Januari 2015 sebesar Rp4,8 triliun dengan estimasi mencapai Rp60,0 triliun pada akhir 2015.
(Martin Bagya Kertiyasa)