"Arah kebijakan BI terkait Rupiah kita akan fokus pada menjaga stabilisasi ekonomi makro, kita akan jaga, kita akan fokus untuk jaga stabilitasi makro ekonomi dan posisi kita secara moneter bisa dikatakan bias ketat," ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (13/3/2015).
Selain itu, kebijakan bias ketat dilakukan untuk meyakini inflasi mengarah ke level 4 plus minus 1 persen.
"Kita ingin meyakinkan inflasi 2015 dan 2016 itu sebagaimana yang kita targetkan 4 persen plus minus 1 persen, kita cukup percaya angka itu dicapai di 2015 lebih baik," tandasnya.
Untuk diketahui, melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (13/3/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 15 poin ke Rp13.198 per USD, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp13.182 per USD. Angka tersebut nyaris menyerempet garis psikologis Rp13.200 per USD.
Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.167-Rp13.199 per USD. Sedangkan pergerakan dalam 52 mingguan di kisaran Rp11.254-Rp13.245 per USD.
(Rizkie Fauzian)