Penghapusan Subsidi BBM Kebijakan Berbahaya

Raisa Adila, Jurnalis
Selasa 24 Maret 2015 06:43 WIB
Ilustrasi: Reuters
Share :

JAKARTA - Kebijakan pemerintah dalam melakukan penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premiun dianggap sebagai kebijakan berbahaya. Hal ini dikarenakan harga minyak dunia dapat naik sewaktu-waktu.

"Kebijakan subsidi dihilangkan, menurut saya kebijakan berbahaya," kata Pengamat dari Management and Economics Development Studies (MECODEstudies) Mangasa Augustinus Sipahutar kepada Okezone di Jakarta.

Menurutnya, kebijakan tersebut hanya relevan jika harga minyak dunia rendah. Namun, menjadi hal yang berbahaya apabila harga minyak kembali tinggi.

"Kalau harga minyak misalnya naik jadi USD70 per barel apakah bisa dijual mengikuti harga pasar? Ini masyarakat akan teriak. Bisa jadi bahaya laten," kata dia.

Mangasa menambahkan, harga minyak tidak dapat diprediksi. Sehingga, sewaktu-waktu harga dapat melonjak.

"Nanti pemerintah baru ngeh,'oh iya ya, salah kita'. Sangat memungkinkan harga minyak naik. Dulu saja waktu turun tidak ada yang menyangka harganya anjlok," tutur dia.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya