Saat ini harga BBM jenis Premium dibanderol Rp6.800 per liter untuk kawasan di luar Jawa Madura Bali (Jamali) Sedangkan di dalam Jamali, Premium dibanderol Rp6.900 per liter. Namun untuk Solar tetap dibanderol Rp6.400 per liter.
Direktur Institute Development of Economics dan Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyebut, jika terjadi penurunan harga ataupun kenaikan harga BBM pada 1 April nanti, pemerintah saat ini tidak mempunyai arah kebijakan yang jelas.
"Ini kan jadinya galau banget begitu. Pemerintah enggak jelas juga, satu sisi kemarin bilang bahwa depresiasi Rupiah menguntungkan, menyebabkan surplus, tapi ini mau direvisi untuk harga minyak (BBM)," ucap Enny saat ditemui Okezone di Kantornya.
Enny menambahkan, pemerintah pun harus mempertimbangkan segala aspek sebelum melakukan penyesuaian harga BBM pada 1 April nanti. Hal ini mengacu pernyataan dari International Monetary Fund (IMF) yang menyebut harga rata-rata minyak dunia pada tahun ini akan di level USD30 per barel.
"Tetapi baru dia (IMF) ngomong, sehari kemudian harga minyak naik. Jadi ini memang yang harus dihitung betul adalah bagaimana kemampuan pemerintah memproyeksi," imbuhnya.
Seperti yang diketahui, penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar untuk bulan April 2015 menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pulang ke Tanah Air. Saat ini Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke China dan Jepang.
(Rizkie Fauzian)