Pertamina memang telah merilis data perbandingan harga keekonomian BBM di Asean. Dalam data tersebut, posisi Indonesia berada pada tingkat yang paling rendah.
Menanggapi hal tersebut, Hariyadi menuturkan bahwa suatu saat nanti Indonesia pasti akan mengikuti harga keekonomian dunia. Namun, hal tersebut akan sejalan dengan tingkat perkembangan konversi energi dalam negeri.
"Memang saat ini tidak bisa di samakan. China itu tinggi harganya karena mereka kan punya energi yang lain seperti konversi ke gas. One day, kita juga akan mengikuti keekonomian, tapi dari kita ya tidak ada masalah," tutup dia.
(Rizkie Fauzian)