JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis bahwa kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jepang dan China membuat negara Indonesia menjadi tujuan investasi utama kedua negara tersebut.
Hal tersebut merujuk kepada tingginya komitmen investasi yang disampaikan investor kedua negara dalam kesempatan kunjungan. BKPM mencatat ada komitmen investasi senilai USD73,46 miliar yang terdiri dari USD10,06 Milyar komitmen investasi Jepang dan USD63,40 miliar komitmen investasi China.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, optimistis tersebut juga didasarkan kepada kecenderungan jumlah permohonan izin investasi dari Jepang dan China (on the pipeline) yang cenderung meningkat. Permohonan izin investasi dari Jepang periode Oktober 2014 hingga Maret 2015 sudah mencapai USD2,7 Miliar. Sementara permohonan investasi dari RRT periode Oktober 2014 hingga Maret 2015 mencapai USD13,66 Miliar.
“Untuk komitmen investasi Jepang terbagi menjadi dua, yaitu komitmen investasi yang sudah pada tahap pengajuan izin untuk didorong tahap realisasi senilai USD8,11 miliar dan komitmen yang pada tahap minat untuk didorong pada pengajuan izin senilai USD1,95 miliar. Sedangkan tren realisasi investasi RRT di Indonesia semakin meningkat dari USD297 juta di 2013, menjadi USD800 juta di 2014. Bahkan pada triwulan IV tahun 2014, RRT untuk pertama kalinya masuk lima besar negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia,“ jelas Franky dalam keterangan tertulis, Rabu (1/4/2015).