Industri Kehutanan Berkelanjutan Modal RI Bersaing di Pasar Global

Widi Agustian, Jurnalis
Rabu 15 April 2015 18:24 WIB
Industri kehutanan berkelanjutan modal RI bersaing di pasar global. (Foto: APP)
Share :

JAKARTA – Industri perkebunan dan kehutanan yang lestari (zero deforestation) menjadi modal utama Indonesia untuk berkompetisi di pasar global.

“Kami percaya dengan terus mempromosikan dan mengimplementasikan pentingnya praktik industri yang berkelanjutan, selain dapat menjamin kelangsungan hidup masyarakat lokal dan menyelamatkan lingkungan, Indonesia dapat berkompetisi di pasar global,” ungkap Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Suhendra Wiriadinata di Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Dia menjelaskan, upaya APP dalam mengimplementasikan pentingnya praktik industri yang berkelanjutan ialah melalui Kebijakan Konservasi Hutan atau Forest Conservation Policy (FCP), yang merupakan sebuah inisiatif yang pertama kali dikembangkan oleh sektor swasta (APP), organisasi nirlaba dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

FCP tersebut mendefinisikan sebuah standar dan model bisnis baru untuk mencapai Zero Deforestation di dalam rantai pasokan industri. Kebijakan FCP mempengaruhi APP dalam melakukan inisiatif untuk mendukung restorasi satu juta hektare hutan bernilai ekologi tinggi yang berada dalam wilayah konsesi pemasok bahan baku utamanya.

Senepis, Giam Siak Kecil Bukit Batu, Semenanjung Kampar, Kerumutan, Bukit Tiga Puluh, Berbak Sembilang, Dangku, Padang Sugihan, Kutai, dan Kubu merupakan 10 wilayah hutan yang diidentifikasi sebagai program Rehabilitasi Satu Juta Hektare.

APP yang berpartisipai dalam Indogreen Forestry Expo, ajang tahunan yang diselenggarakan dan diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), juga mendukung upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan melalui Sinar Mas Forestry, dengan memiliki lebih dari 1.200 personel dalam tim pemadam kebakaran dari barisan perusahaan, petugas keamanan dan anggota masyarakat.

“Hutan merupakan aset perusahaan yang harus dilindungi untuk berlangsungnya industri, oleh karenanya penerapan pengolahan lahan tanpa bakar (zero burning policy) menjadi prioritas sejak awal berdirinya konsesi kami,” tambah Suhendra.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya