Kritik IMF & World Bank, Pidato Jokowi Dianggap Pembohongan Publik

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 24 April 2015 14:12 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

"Posisi utang kita per November 2014 itu Rp2.800 triliun. Tiba-tiba per Februari 2015 naik Rp3.800 triliun. Ada Rp1.000 triliun dalam jangka waktu hampir 4-5 bulan. Kan tidak sesuai apa yang disampaikan kemarin di pidatonya," paparnya.

Menurut Yenny, dalam struktur APBN-P 2015, terdapat beberapa kontribusi pemberi utang kepada Indonesia, di antaranya ADB, World Bank, JAICA, IMF dan pemerintahan Australia.

"Termasuk Rp42,9 triliun itu lebih banyak ditarik utangnya dari World Bank dan ADB. Dan menarik, sekitar Rp80 triliun untuk dana cadangan utang. Jadi diberi fasilitas kan sejak tahun 2012 sampai 2015 kan belum ditarik. Batas penarikan 2015. Ada dana cadangan itu jika ada permasalahan moneter. Makanya komposisi kita tinggi, penarikan diteruskan ke swasta. Ini kan tidak sesuai dengan nafas Nawa Citanya," ungkapnya.

Diakui Yenny, penarikan utang Indonesia lebih besar dari World Bank dan ADB. Bahkan, jika dibandingkan pemerintahan SBY dengan pemerintahan Jokowi, saat ini utang Indonesia meningkat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya