Guna mewujudkan hal tersebut, maka Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan ASEAN-Korea Centre (AKC) untuk memberikan wawasan dan pengetahuan prosedur ekspor kepada para pelaku usaha Indonesia. Khususnya pelaku furnitur, agar dapat meningkatkan kualitas dan desain produk yang sesuai dengan selera pasar.
"Untuk meningkatkan ekspor, para pelaku usaha harus menerapkan penetrasi dan diversifikasi ke pasar-pasar di Asia, termasuk Korea Selatan (Korsel), Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin,serta Australia-Ocenia, " ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina dalam seminar Product Development Workshop for Indonesian Furniture Manufactures di Kemendag,Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Srie menjelaskan, para pelaku pasar di Indonesia harus memiliki pemahaman terhadap selera yang diinginkan oleh pasar. Sehingga, produk yang mereka hasilkan dapat diterima oleh pasar global.
"Mereka juga harus peka terhadap selera pasar yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, ekonomi,sosial,dan budaya. Penguasaan dan pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan produk yang berkualitas juga sangat diperlukan untuk memperbesar kemungkinan produk tersebut dapat diterima konsumen global," jelas Srie.