Petral Bubar, bak Mengeringkan Kolam Oli Berisi Belut Berbisa

Rani Hardjanti, Jurnalis
Rabu 13 Mei 2015 15:15 WIB
Ladang minyak. (Ilustrasi : insidewallstreetreport.com)
Share :

Sebagai induk perusahaan, Karen memberikan dukungan penuh terhadap operasional Petral, yakni menjalankan fungsinya dalam pengadaan minyak mentah maupun produk BBM untuk kebutuhan dalam negeri.

“Semua transaksi bisnis tetap berjalan normal seperti biasa dan Petral yang 100 persen sahamnya dikuasai oleh Pertamina mendapatkan dukungan penuh dari perseroan dalam menjalankan bisnis tersebut,” tutur Karen dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Situasi ini pun menimbulkan pertanyaan di kalangan DPR, di antaranya mempertanyakan status hukum dan meminta evaluasi Petral.

Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah berjanji untuk bereskan Petral. Tapi hingga akhir masa jabatannya, nasib Petral menggantung.

2014

Indonesia pada 2014 mengalami masa transisi pergantian Presiden SBY menjadi Presiden Jokowi. Saat itulah isu Petral kembali merebak. Sejumlah kalangan dan pengamat energi meminta agar Pertamina tidak lagi mengimpor minyak dari Petral.

(Foto: Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said)

Menteri BUMN yang kemudian dijabat oleh Rini Soemarno dan Menteri ESDM yang diduduki Sudirman Said pun sepakat akan mengevaluasi Petral.

 

16 November 2014

Kementerian ESDM membentuk tim reformasi tata kelola migas yang diketuai Faisal Basri. Tim ini bertugas untuk memberantas mafia migas di Indonesia. Tim ini, akan menyisir lembaga-lembaga yang diduga sebagai mafia migas.

26 November 2014.

Setelah memimpin tim yang dikenal dengan nama pemberantas mafia migas, Faisal Basri langsung membentuk tim untuk mengindentifikasi Petral.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya