"Ide kita banyak dan bagus, banyak orang pintar di sini, bukan orang-orang bodoh. Tapi miskin implementasi. Pak Joko Widodo (Jokowi) minta A tapi ke bawahnya lain," sindirnya.
Dia mencontohkan, saat pemerintah membuat kebijakan pembangunan smelter tapi melupakan kebutuhan listrik, sehingga pabrik pengolahan dan pemurnian sulit terlaksana. Di samping itu, pemerintah sedang gencar menarik investor asing, namun birokrasi semakin susah.
"Ini masalahnya, pertumbuhan ekonomi dengan target 7 persen itu bukan mimpi buat Indonesia, karena kita punya masyarakat kelas menengah cukup banyak dan kaya sumber daya alam. Tinggal dikelola dengan baik saja," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)