"Delegasi Jepang memberikan tambahan penawaran, apa namanya ada keringanan dalam jaminan pemerintah yang tadinya harus seluruhnya sekarang tidak harus seluruhnya," kata Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Selang beberapa saat kemudian, China kembali menawarkan proposal barunya. Di dalam studi tersebut, China menyatakan tidak meminta dana jaminan dukungan pemerintah untuk proyek kereta cepat tersebut.
Meski demikian, Darmin menyatakan belum memutuskan memilih Jepang ataukah China dalam melakukan pembangunan kereta cepat. Pemerintah saat ini masih melakukan penilaian proposal menggunakan konsultan asal Amerika Serikat (AS), Boston Consulting Group (BCG).
(Rizkie Fauzian)