JAKARTA - Mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) ke bank maupun lembaga keuangan lainnya tidak harus selalu saat sudah memiliki pasangan atau berkeluarga. Karena ternyata, mengajukan KPR saat masih lajang bisa mendatangkan berbagai keuntungan.
Memiliki rumah pribadi merupakan impian setiap orang. Ada dua cara dalam membeli rumah, yaitu membeli secara lunas atau melalui sistem KPR. Kini, KPR menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin membeli rumah namun memiliki dana terbatas. Saat masih lajang, kebutuhan rumah pribadi memang tidak terlalu mendesak.
Penghasilan lebih condong dihabiskan untuk kebutuhan konsumtif seperti belanja, nongkrong di kafe, atau makan di restoran mahal. Hal tersebutlah yang akan membuat para lajang tak punya investasi tetap. Padahal, apabila penghasilan disisihkan untuk dijadikan sebuah unit rumah, maka investasi akan terus berjalan hingga akhir hayat sehingga bisa diwariskan ke anak ataupun cucu.
Upaya-upaya yang dilakukan para lajang untuk menyisihkan penghasilan setiap bulan untuk membeli rumah patut diapresiasi. Itu karena tidak semua orang berani untuk bersabar menahan godaan setiap bulan, sambil mengharapkan rumah impian jadi nyata. Memiliki rumah dengan cara mengajukan cicilan ke bank dianggap lebih praktis ketimbang menabung.
Alasan utamanya adalah tidak ada kewajiban yang mengikat— yang membuat rutin menabung. Tabungan juga bisa diambil kembali dengan mudah sebelum waktunya. Bagi Anda yang masih berstatus lajang, banyak keuntungan yang didapat saat mengambil program KPR. Pertama, harga rumah yang ingin dicicil masih berharga murah.