Pasar Asemka Makin Tidak Tertata

Meski demikian, dia membantah dianggap berpangku tangan terhadap masalah ini. Menurutnya, melalui koordinasi apik dengan Satpol PP, dirinya kerap turun menertibkan kawasan tersebut, namun sering tidak berjalan mulus lantaran para pedagang tetap membandel.”Kita ini kucingkucingan, dulu kita tertibkan sehari dua hari kemudian mereka balik lagi,” katanya.

Mengenai masalah Asemka dan kios di bawahnya, Djaharuddin mengaku tidak dapat berbuat banyak setelah keberadaan kios telah ditetapkan melalui pergub. Untuk mengatasi masalah ini, dia akan mengajukan kepada biro hukum Pemprov DKI agar melakukan kajian ulang sehingga kesemrawutan di Asemka dapat teratasi. Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, persoalan di Pasar Pagi Asemka karena ketidaktegasan Pemprov DKI dalam menata parkir liar.

Semestinya keberadaan gedung parkir, pemprov tidak lagi beralasan membiarkan parkir liar menjamur di lokasi itu. ”Pemprov DKI harus tegas menata parkir liar, termasuk mengelola PKL dengan mengedepankan pola persuasif dan menjamin akan mengajak pembeli berbelanja di tempat yang semestinya,” ujarnya. (Baca juga: Pengembangan Investasi Banten Selatan Perlu Dukungan Tata Ruang)

Dia berkeyakinan masalah PKL bisa diatasi apalagi di kawasan itu terdapat pusat grosir perniagaan yang saat ini masih sepi.

(Rizkie Fauzian)