JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kembali masuk dalam Kabinet Kerja era Presiden Jokowi. Sri Mulyani juga sudah menanggalkan jabatannya di World Bank sebagai Managing Director dan Chief Operating Officer.
Sri Mulyani mengaku senang bisa kembali berkiprah di Tanah Air, setelah menerima tawaran Jokowi sebagai Menkeu. Lalu apa yang akan dilakukan?
"Saya akan mendedikasikan semua usaha saya untuk mempercepat agenda pembangunan Indonesia," ujar Menkeu dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta Rabu (27/7/2016).
(Baca Juga: Sri Mulyani Masuk Kabinet, Rupiah Langsung Meroket ke Rp13.107)
Menurutnya, dedikasi itu dilakukan dengan tujuan memberikan pelayanan yang lebih dan lebih baik. "Terutama kepada orang miskin, dan memastikan bahwa semua warga negara akan dapat berpartisipasi dalam manfaat ekonomi yang berkembang," ujarnya.
Satu hari sebelum Jokowi mengumumkan reshuffle, Sri Mulyani yang kini didapuk kembali menjadi Menteri Keuangan, juga menyoroti hal yang sama, yakni si kaya dan si miskin.
Hal itu dilontarkan Sri Mulyani pada Selasa (26/7/2017), saat membawakan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa. Kemarin, dia masih berstatus sebagai Managing Director and Chief Operating Officer World Bank.
Sri Mulyani mengangkat, masalah ketimpangan tersebut dalam kuliah umum di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok dengan tema “Yang Muda yang Beraksi: Peran Pemuda untuk Mencapai Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif”.
Dia menyarankan, untuk menuju Indonesia yang lebih baik, pemerintah tidak boleh melupakan masyarakat yang di wilayah tertinggal. "Jangan melupakan mereka yang tertinggal, salah satu kekhawatiran terbesar saya adalah meningkatnya ketimpangan di antara masyarakat," katanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)