Sektor Properti Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi 2017

Dedy Afrianto, Jurnalis
Jum'at 19 Agustus 2016 19:59 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Pemerintah dalam RAPBN 2017 menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 mendatang sebesar 5,3 persen. Target pertumbuhan ekonomi ini diyakini dapat tercapai berkat peningkatan arus dana investasi.

Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, aliran dana repatriasi ini perlu diarahkan sebagian besar kepada sektor properti. Sebab, sektor ini dapat menjadi andalan bagi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi mengingat tingginya potensi bisnis pada sektor properti. (Baca juga: Amnesti Pajak Gairahkan Investasi Properti)

"Kita ketahui, baru saja Presiden menyampaikan ditargetkan pertumbuhan 5,3 persen. Pertumbuhan sangat realistis dan kredibel. Salah satu unsur pencapaian pertumbuhan itu dari sektor investasi. Properti menjadi sektor penting untuk mencapai pertumbuhan itu," kata Rosan di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Kadin pun menegaskan sebagian besar anggota siap untuk mengikuti program pengampunan pajak. Instrumen pada sektor properti pun juga menjadi salah satu bidikan utama dari para pengusaha di Indonesia yang akan mengikuti program pengampunan pajak.

Seperti diketahui, program pengampunan pajak saat ini memang telah memberikan berkah tersendiri bagi perbankan dan sektor properti. Ditemui pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan bahwa perbankan telah banyak merasakan dampak positif dari program ini setelah satu bulan dijalankan. (Baca juga: Banjir Stimulus, Siap-Siap Sektor Properti Bakal Bergairah Lagi)

"Kita sudah mendapatkan dampak terhadap tax amnesty. Yaitu, satu, kita bisa menarik obligasi bulan kemarin. Bulan Agustus, yaitu dengan kita mengeluarkan obligasi Rp3 triliun, syukur bisa ketarik lebih dari tiga triliun," jelasnya

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya