Sektor Properti Diyakini Mampu Bangkitkan Kredit Indonesia

Dedy Afrianto, Jurnalis
Rabu 05 Oktober 2016 15:12 WIB
Ilustrasi (shutterstock)
Share :

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terjadi penurunan kredit dari 8,89 persen pada Juni 2016 menjadi 7,74 persen pada Juli 2016. Sementara itu, OJK mencatat Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Juli mencapai 90,18 persen atau turun dari bulan sebelumnya sebesar 91,19 persen.

Kendati menurun, Ekonom Masyita Crystallin mengatakan, Indonesia masih dapat mencapai pertumbuhan kredit hingga akhir 2016 mendatang. Terdapat beberapa sektor yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, di antaranya adalah sektor properti.

"Mengenai pertumbuhan kredit, sebenarnya telah mulai baik meskipun ada transmisi yang kecil. Tapi dengan ditopang meningkatnya nilai investasi dan utang luar negeri, setidaknya beberapa sektor bisa diandalkan. Terutama untuk residence," ujarnya di Kantor World Bank, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Masyita pun juga memprediksikan, NPL atau kredit bermasalah kembali normal hingga akhir 2018. Penyebabnya, ekonomi Indonesia telah mulai membaik berkat adanya berbagai sentimen. Di antaranya adalah sentimen tax amnesty.

"Akan kembali normal," tutupnya. (fir)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya