JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah menurunkan utang dari USD706 juta menjadi USD323 juta. Upaya penurunan pinjaman itu dilakukan dalam rentang waktu 33 bulan tekahir atau dari Desember 2013 hingga September 2016.
Presiden Direktur Energi Mega Persada Imam P Agustino mengatakan untuk sisa utang tersebut pihaknya berencana akan melakukan pinjaman kembali alias refinancing.
"Sekarang ini kami belum ada pendanaan baru. Kami memang masih fokus ke refinancing," tuturnya di Bakrie Tower, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Kendati begitu, Imam mengaku pihaknya belum menentukan jenis refinancing yang akan dilakukan. Hal itu masih menunggu rembukan dari manajemen perseroan.
Selain itu, untuk tahun depan Energi Mega Persada juga tidak memiliki target untuk melakukan akuisisi blok migas baru. Pihaknya hanya akan memaksimalkan blok migas yang ada.
"Kami akan meningkatkan eksplorasi di blok-blok yang ada. Saat ini kami memiliki blok Kangean, ONWJ, Bentu dan Malacca," ucapnya.
Sekadar catatan, Energi Mega Persada saat ini mengelola 4 lapangan migas. Diantaranya blok Malacca dengan produksi 2,1 mboepd, blok Bentu 8,2 mboepd, blok ONWJ 11,6 mboepd, blok Kangean 19,7 mboepd dan lain-lain 0,7 mboepd.
Namun di 2017 Imam menargetkan produksi migas sebesar 40 mboepd. Angka itu turun jika dibandingkan dengan total produksi Januari-September 2016 sebanyak 42,3 mboepd.
Menurut Imam penurunan produksi migas tersebut lantaran ada penurunan produksi disalah satu kilangnya. Belum lagi hak kelola blok Offshore North West Jawa (ONWJ) habis di tahun depan.
(Martin Bagya Kertiyasa)