JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengakui bahwa perseroan masih berminat untuk mengelola blok Offshore North West Java (ONWJ). Hal itu menyusul habisnya masa kontrak hak kelola perseroan atas blok tersebut di 2017.
Presiden Direktur Energi Mega Persada Imam P Agustino mengatakan, meski minat perseroan masih besar, namun pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah atas blok tersebut. Sebab Kementerian ESDM berwacana akan memberikan 100% hak kelola blok ONWJ ke PT Pertamina (Persero).
"Saat ini kami masih menunggu putusan final dari pemerintah. Kami belum ada menawarkan ke Pertamina. Kami tetap masih berminat di ONJW," tuturnya di Bakrie Tower, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Imam juga mengaku tidak melakukan pengajuan atau intervensi apapun atas hak kelola ONWJ kepada pemerintah. Pihaknya atas keputusan yang akan diambil Kementerian ESDM. "Kami hanya menunggu putusan terbaik dari pemerintah. Saat ini kami hanya menunggu," ujarnya.
Ketertarikan ENRG atas blok tersebut bukan tanpa alasan. Sebab blok ONWJ masih memiliki hasil produksi yang berlimpah dan berkontribusi signifikan terhadap perseroan. "Minat kami di ONJW, karena produksinya masih bagus," aku Imam
Sekadar catatan, sepanjang Januari-September 2016 produksi dari blok ONJW mencapai 11,6 mboepd, sedangkan total produksi dari empat aset ENRG mencapai 42,3 mboepd. Produksi blok Kangean sebesar 19,7 mboepd, blok Bentu 8,2 mboepd, Malacca 2,1 mboepd dan lainnya sebesar 0,7 mboepd.
(Martin Bagya Kertiyasa)