JAKARTA - Dalam rangka mendanai ekspansi bisnisnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)berencana menerbitkan obligasi. Di mana rencana penerbitan obligasi tersebut bakal dilakukan pada semester pertama tahun ini.
“Dari penerbitan oblogasi ini, WIKA membidik dana hingga Rp5 triliun dengan tenor 5 sampai 10 tahun,”kata Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan WIKA di Jakarta.
Dijelaskannya, hasil dana dari penerbitan obligai akan digunakan perseroan untuk WIKA menutupi kebutuhan belanja modal (capex). Pasalnya, tahun ini perseroan menganggarkan capex Rp12,02 triliun, yang akan digunakan untuk menyuntik modal bagi entitas anak dan asosiasi.
Kemudian untuk aset tetap, perseroan mengalokasikan capex Rp871 miliar, penyertaan pada entitas anak Rp1,11 triliun dan penyertaan pada entitas asosiasi Rp2,2 triliun.
Selain itu, WIKA juga akan menggunakan capex Rp2,3 triliun sesuai peruntukan penyertaan modal negara (PMN) dan dua paket pengembangan usaha di luar PMN dengan nilai masing-masing Rp1,4 triliun dan Rp3,9 triliun. Menurut Suradi, capex ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan belanja modal tahun lalu.
Selain dari obligasi, sumber dana capex WIKA adalah dana hasil penerbitan saham baru alias rights issue kuartal empat lalu. WIKA menjaring dana Rp6,1 triliun lewat rights issue.
Di mana sekitar 40% dana rights issue dipakai untuk belanja modal 2017. Lewat berbagai pendanaan, WIKA berharap bisa mengantongi penjualan Rp25,7 triliun, di luar kerjasama operasi. Proyeksi ini naik sebesar 32,8% dibandingkan dengan target tahun lalu. Tahun ini, WIKA menargetkan laba sebesar Rp1,2 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)