BATANG - PT Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasa Marga Semarang Batang (JMSB) menggunakan skema pembiayaan "Contractor Pre Financing" (CPF) pada pembangunan ruas jalan tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer (km).
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani menjelaskan, penggunaan skema CPF ini dilakukan sebagai upaya untuk percepatan pembangunan jalan tol Batang-Semarang karena memungkinkan proyek tersebut didanai oleh kontraktor pelaksana terlebih dahulu.
”Jadi, kontraktornya biayai duluan tapi tergantung kemampuan kontraktornya. Ada yang CPF-nya 'full', kemudian Jasa Marga menerbitkan SKBDN. Jadi mereka cair dari SKBDN, nanti setelah tol selesai dan operasi, baru bebannya masuk ke Jasa Marga," kata Desi.
SKBDN singkatan dari surat kredit berdokumen dalam negeri. SKBDN adalah domestic L/C yaitu janji tertulis pemohon yang mengikat bank pembuka untuk melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya menerima dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima.
Desi juga menjelaskan, saat ini proses pembangunan sudah lebih dipercepat, dengan target fungsional pada Juni atau Lebaran 2017 dan target operasi secara penuh pada pertengahan 2018.”Sebetulnya kalau secara kontrak, Lebaran tahun ini progres fisik cuma 22%. Tapi kalau kita mau fungsional pada lebaran 2016, harus dikebut sekitar 17%, jadi total 39%," jelasnya.
PT JMSB sebesar 60%sahamnya dimiliki PT Jasa Marga Tbk dan 40%oleh PT Waskita Toll Road dengan kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya.”Total investasi proyek ini mencapai Rp11 triliun lebih dengan tarif per km Rp1.100 untuk dioperasikan pada 2018 sesuai dengan perjanjian pengusahaan jalan tol yang ditandatangani April/Mei 2015," katanya.
Investasi sebesar itu, kata Desi, termasuk subsidi untuk membangun 25 km tol di Pulau Sumatera, tepatnya di bagian ruas Terbanggi Besar-Kayuagung."Skema CPF kemungkinan juga akan diterapkan di sana. Hanya saja progres fisik belum ada karena lahannya belum tuntas karena biasanya fisik bersama lahan, " katanya.
Terkait dengan kendala proyek Batang-Semarang, Desi mengaku hingga saat ini kendala lahan sudah praktis tidak ada dan target pada lima seksi sudah bebas 100%akhir Februari. Sebagai informasi, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan pertumbuhan laba bersih sebesar 16% pada 2017dan pendapatan usaha lain akan meningkat sebesar 105%.
Di sisi aset, perusahaan menargetkan peningkatan sebesar 34% dibandingkan dengan realisasi pada 2016. Asal tahu saja, Jasa Marga berkomitmen untuk dapat menyelesaikan seluruh proyek jalan tol yang saat ini sudah dimiliki hak konsesinya pada tahun 2019.
(Martin Bagya Kertiyasa)