JAKARTA - Meski sudah dilakukan moratorium untuk menghentikan perizinan pembangunan mal-mal baru di Jakarta, rupanya persaingan pada bisnis mal masih menjadi tantangan tersendiri. Jika pebisnis mal tak melakukan strategi tentu akan kalah bersiang dengan mal lain.
Director Project Mal Ciputra Rusly Agus Aryanto mengatakan, menghadapi persiangan, pihaknya saat ini menerapkan strategi dengan melakukan penyegaran terhadap sejumlah tenant yang mengisi mal.
"Tantangan ya selalu ada saja ya tiap tahun, kalau dengan adanya tenant baru lebih fresh makanya kita harus refresh juga untuk menghadapi tantangannya. Refresh bukan cuma dari fisik, tapi juga dari tenant kan, dari mix tenantnya," katanya kepada Okezone di Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Pihaknya pun telah melakukan tandatangan terkait kerjasama dengan beberapa tenant baru yang akan mengisi mal agar terjadi penyegaran, yakni Tous Les Jours, Auntie Anne’s, Koi Cafe, Fun World, Fun City, Accent, Pezzo, Pandora Experience dan Fantasy Kingdom. Sehingga pengunjung yang datang tidak bosan dengan tenant yang itu-itu saja.
Pergantian tenant-tenant lama dengan yang baru pun dinilainya perlu dilakukan dengan memerhatikan sejumlah faktor. "Melakukan refreshment terhadap outlet yang kita anggap sudah usang atau mereka yang kurang berhasil di sini kita ganti dengan yang baru," lanjutnya.
Ia juga mengatakan, hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keterisian tenant atau toko di sebuah mal, pebisnis mal harus menjaga jumlah pengunjung mal. Sebab, ketertarikan orang dalam memilih tenant adalah dengan melihat jumlah pengunjung yang datang ke mal tiap harinya.
"Tenant sih untuk mal strategi itu-itu saja harus bisa mendatangkan konsumen lebih banyak, terus event-event yang lebih up to date lagi dengan masyarakat kita. Kita punya 5 big event tiap tahun. Itu kita reguler kita lakukan. Cuma eventnya itu kita muatannya harus lebih up date aja," tambahnya.
(Raisa Adila)