Tips Mengatur Cash Flow Keuangan Keluarga

Agregasi Cermati.com, Jurnalis
Jum'at 24 Maret 2017 15:18 WIB
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
Share :

APAKAH kali ini anda menjadi satu dari sekian banyak orang yang dibebani tanggung jawab untuk mengelola keuangan keluarga? Jika ya bagaimana anda melakukan cash flow keuangan rumah tangga? Tentu tidaklah mudah ya. Mengingat banyak pengeluaran namun sumber pemasukan hanya dari beberapa orang saja, utamanya anda dan pasangan saja. Lalu bagaimana tips untuk mengatur cash flow keuangan keluarga yang mungkin bisa anda ikuti? Ini dia tips.

1. Data Biaya Prioritas

Biaya prioritas merupakan biaya di mana anda haruslah membayar biaya tersebut. Baik ketika sedang memiliki dana atau tidak. Biaya prioritas ini penting yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk menggunakan uang investasi atau memang menabung. Data biaya prioritas ini bisa anda list dan mulai hitung setiap bulannya. Jika perlu pisahkan biaya prioritas pasti dan tidak pasti. Misalnya biaya sekolah anak, asuransi kesehatan atau biaya makan sehari-hari. Jika sudah maka anda bisa memasukannya dalam cash flow di bagian pengeluaran pasti dan penting.

2. Biaya Operasional

Selanjutnya adalah biaya penting untuk membantu anda hidup. Seperti halnya biaya listrik rumah, pajak, biaya air, biaya transport dan biaya perbulan lainya. Hal ini haruslah diperhatikan dan didata. Untuk yang satu ini mungkin anda bisa memasukan tingkat pentingnya bintang empat, setelah biaya prioritas. Bagaimanapun juga biaya dalam operasional ini menunjang kegiatan sehari-hari anda. Sayangnya beberapa orang menyepelekan biaya ini dan akhirnya menjadikan cash flow negatif karena kekurangan pemasukan untuk memenuhi biaya operasional.

3. Biaya Lain-Lain

Sebaiknya atur sebisa mungkin biaya lain-lain setiap melakukan pembukuan dan mengatur keuangan. Kenapa membutuhkannya? anda tidak tahu kapan ada kejadian meninggal, biaya sumbangan menikah saudara dan hal-hal sepele yang dibutuhkan secara mendadak lainnya. Jika kesehatan sudah dibayarkan dalam sistem asuransi maka akan mudah, namun bagaimana sisanya? Jangan sampai untuk keuangan hal seperti ini anda harus berutang.

4. Data Pemasukan dengan Jelas

Selanjutnya adalah data pemasukan anda dengan jelas. Maksudnya disini, ketika ada pemasukan dari manapun dengan nominal berapapun tetap harus dicatat. Meskipun anda mendapatkan pemasukan yang nantinya untuk memenuhi keinginan anda atau sudah dikhususkan untuk membeli berbagai hal yang memang sudah diincar. Usahakan tetap anda data dan catat agar mengetahui dari mana saja uang masuk dan keluar. Meskipun hanya memiliki pemasukan tambahan 50.000 dari usaha misalnya, tetap saja anda catat untuk data pemasukan yang jelas. Terutama jika pemasukan dari berbagai sumber bukan hanya dari anda dan pasangan saja, misalnya anak atau sanak saudara anda yang hidup bersama turut menyumbang secara finansial.

5. Kenali Masalah

Setiap cash flow pasti ada saja masalah yang melanda. Sebagai orang yang bertanggung jawab anda harus mengenali sumber masalah, dari mana kesalahan dan permasalahan datang hingga cash flow menjadi negatif. Bukan karena penting untuk mengetahui sumbernya. Melainkan anda bisa mencari solusi atau alternatif yang tepat. Contohnya dari masalah biaya sekolah yang tiba-tiba meningkat karena anak anda akan naik tingkat menjadi kuliah maka bisa menyiasati solusi tersebut. Dengan mengenali masalah akan lebih mudah untuk ditangani.

6. Jujur dan Terbuka

Dalam keluarga anda juga harus menjadi pemegang keuangan yang jujur dan terbuka. Tak ada salahnya mengajak anak-anak untuk mengetahui seberapa besar pemasukan dan pengeluaran keluarga. Beberapa orang tua terkadang sengaja menutupi kekurangan dan memenuhi segala hal untuk anak. Padahal sikap tersebut sangatlah salah dan menumbuhkan sifat egois pada anak.

Sebaiknya menjadi pengelola yang terbuka, mengajak anak-anak untuk tahu bagaimana cash flow keuangan sejak dini menyadarkan mereka bahwa meminta dan memberi jauh lebih sulit dan lebih mudah sesuai dengan penting. Jujur dan terbuka juga bisa mengurangi kesalahpahaman yang terjadi antara suami istri mengenai ekonomi. Mungkin poin ini yang paling sulit dilakukan. Namun jika anda sudah bisa menjalankannya maka keuangan akan mudah dikendalikan. Selain itu meskipun anda penanggung jawab, namun semua anggota keluarga bisa turut membantu secara tidak langsung untuk mengatur keuangan.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya