Langkah menuju Industry 4.0 ini akan memberikan manfaat bagi sektor swasta. Produsen besar yang terintegrasi akan dapat mengoptimalkan serta menyederhanakan rantai suplai mereka, contohnya melalui sistem flexible factories.
Sistem manufaktur yang dioperasikan secara digital juga akan membuka peluang-peluang pasar baru bagi UKM penyedia teknologi seperti sensor, robotik, 3D printing atau teknologi komunikasi antar mesin. Perusahaan yang siap menyambut revolusi Industry ini adalah mereka yang dapat membangun ekosistem produksi berbasis konsep industri 4.0.
Konsep industri 4.0 dicetuskan pertama kali pada 2011 oleh Jerman, yang kemudian menjadi tema utama pada pertemuan World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss. Beberapa negara yang telah memiliki program-program untuk mendukung industrinya menuju industri 4.0 seperti Jerman, Inggris, Amerika Serikat, China, India, Jepang, Korea, dan Vietnam.
(Dani Jumadil Akhir)