“Yang pasti kami perkirakan akan ada peningkatan penggunaan uang elektronik pada periode Lebaran. Kami belum hitung peningkatannya berapa, tapi akan kami evaluasi terus,” ungkapnya.
Penerapan diskon tarif pada penggunaan uang elektronik juga diharapkan mempercepat waktu transaksi di gardu tol. Dengan demikian kapasitas transaksi di gerbang tol juga semakin meningkat dan antrean dapat berkurang secara signifikan. Penerapan diskon tarif 20% mulai berlaku sejak arus mudik H-3 Lebaran sampai H+2 Lebaran.
Adapun arus balik berlaku pada H+4 sampai H+6 dan diskon tarif yang ditetapkan hanya berlaku untuk uang atau kartu elektronik e-money (Bank Mandiri, Brizzi BRI), TapCash (BNI), Blink (BTN), serta Flazz (BCA). Terpisah, Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said mengapresiasi langkah yang dilakukan Jasa Marga. Menurutnya, penggunaan uang elektronik sudah semestinya diterapkan pada semua masyarakat pengguna jalan tol.
“Kita bahkan sudah tertinggal dengan negara lain. Saya kira langkah Jasa Marga meningkatkan penetrasi uang elektronik dengan memberikan diskon tarif sudah tepat. Kalau perlu jangan hanya pada musim Lebaran saja,” ungkapnya.
Dia menambahkan, masyarakat pengguna jalan tol seharusnya sudah memiliki kesadaran terhadap penggunaan uang elektronik. “Apalagi kalau kita teliti, pengguna jalan tol itu rata-rata masyarakat kelas menengah. Jadi harusnya sudah memahami efisiensi dari penggunaan uang elektronik ini,” sebutnya.