Tarif Tol Didiskon saat Mudik, Penggunaan Uang Elektronik Diprediksi Meroket

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 18 Mei 2017 10:50 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran tol meningkat pada musim mudik Lebaran 2017.

Assistant Vice President (AVP) Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, sesuai dengan target pemerintah bersama Bank Indonesia (BI), penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran di jalan tol bisa mencapai 100% pada Oktober.

Dalam rangka mengakrabkan penggunaan kartu elektronik, Jasa Marga memberikan diskon tarif sebesar 20% pada periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2017. Diskon tersebut berlaku untuk seluruh ruas tol yang dioperasikan Jasa Marga.

“Kami ingin mengakrabkan penggunaan kartu elektronik pada semua pengguna jalan tol yang dikelola Jasa Marga. Salah satunya dengan memberikan diskon tarif tol pada periode arus mudik,” kata dia kepada KORAN SINDO di Jakarta, Rabu 17 Mei 2017.

Jasa Marga optimistis penerapan diskon tarif 20% pada periode Lebaran mampu meningkatkan penggunaan transaksi di gardu-gardu tol yang dikelolanya. Saat ini penetrasi kartu elektronik baru mencapai 28% dari keseluruhan transaksi di jalan tol Jasa Marga.

“Yang pasti kami perkirakan akan ada peningkatan penggunaan uang elektronik pada periode Lebaran. Kami belum hitung peningkatannya berapa, tapi akan kami evaluasi terus,” ungkapnya.

Penerapan diskon tarif pada penggunaan uang elektronik juga diharapkan mempercepat waktu transaksi di gardu tol. Dengan demikian kapasitas transaksi di gerbang tol juga semakin meningkat dan antrean dapat berkurang secara signifikan. Penerapan diskon tarif 20% mulai berlaku sejak arus mudik H-3 Lebaran sampai H+2 Lebaran.

Adapun arus balik berlaku pada H+4 sampai H+6 dan diskon tarif yang ditetapkan hanya berlaku untuk uang atau kartu elektronik e-money (Bank Mandiri, Brizzi BRI), TapCash (BNI), Blink (BTN), serta Flazz (BCA). Terpisah, Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said mengapresiasi langkah yang dilakukan Jasa Marga. Menurutnya, penggunaan uang elektronik sudah semestinya diterapkan pada semua masyarakat pengguna jalan tol.

“Kita bahkan sudah tertinggal dengan negara lain. Saya kira langkah Jasa Marga meningkatkan penetrasi uang elektronik dengan memberikan diskon tarif sudah tepat. Kalau perlu jangan hanya pada musim Lebaran saja,” ungkapnya.

Dia menambahkan, masyarakat pengguna jalan tol seharusnya sudah memiliki kesadaran terhadap penggunaan uang elektronik. “Apalagi kalau kita teliti, pengguna jalan tol itu rata-rata masyarakat kelas menengah. Jadi harusnya sudah memahami efisiensi dari penggunaan uang elektronik ini,” sebutnya.

Sementara itu pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan, pengelola jalan tol seharusnya tidak semestinya kalah dengan PT KAI yang sudah menerapkan penggunaan uang elektronik 100% kepada penumpangnya. Dia menegaskan jalan tol adalah jalan alternatif yang peruntukannya diatur undang-undang.

“Yang diperlukan hanya ketegasan pemerintah saja. Infrastruktur saya kira sudah siap, kalau perlu ditegaskan semua pengguna tol yang memanfaatkan mobil pribadi diwajibkan memakai uang elektronik sebagai alat transaksi. Jadi kalau tidak menggunakan ya diberi denda,” ucapnya.

Sebagai jalan alternatif, tambah Djoko, masyarakat tidak dipaksakan melewati jalur tol.

“Jadi alasannya kuat dengan kewajiban penggunaan uang elektronik bagi pengguna jalan tol, terutama yang memanfaatkan mobil pribadi,” sebutnya.

Sebagai informasi, pemerintah telah menargetkan penerapan transaksi di jalur tol dengan sistem cashless payment pada Oktober 2017. Hal itu menunjukkan bahwa penggunaan transaksi dengan menggunakan uang cash akan ditiadakan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya