"Kedua, kalau bicara impor Qatar dari Asia Tenggara apakah akan terganggu? Enggak karena menurut kami dengan stok yang ada di Qatar, perekonomiannya cukup kuat. Kalau sekadar diboikot akan terjadi syok sesaat namun sebetulnya ekonomi Qatar cukup kuat. Diboikot dia bisa substitusi dengan negara lain, karena penduduk Qatar hanya 2,5 juta. Ekonomi Qatar juga hidup dari industri pariwisata. Apakah industri ini akan terganggu? Belum tentu. jaid ekspor-impor Qatar tidak terlalu terpengaruh, karena mereka tidak perlu impor banyak untuk 2,5 juta penduduk," ujarnya.
Namun, konflik di Timur Tengah dapat menjadi ancaman bagi Indonesia jika terus meluas. Hal ini pun juga turut menjadi ancaman bagi Qatar.
"Investasi Qatar, Foreign Direct Invesment-nya AS, Jepang, Korea paling dominan sehingga tidak akan terlalu terpengaruh. Pengaruh akan ada, namun untuk Indonesia tidak akan begitu terpengaruh. Kecuali ada hal lebih seperti perang, Iran bersatu dengan Turki dan lain-lain, itu akan berikan dampak ke kita," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)