Cerita Pengembangan PLTP Ulubelu, Pernah Jadi Korban Krisis Moneter 1998

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Jum'at 16 Juni 2017 13:52 WIB
Foto PLTP Ulubelu (Lidya/Okezone)
Share :

TANGGAMUS - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah menyelesaikan pembangunan proyek Ulubelu Unit 3 dan 4.

Proyek bernilai USD397 juta ini berdiri di atas lahan 150 hektare (ha) dari total 92.000 ha lahan wilayah kerja panas bumi PGE yang digunakan untuk memproduksi uap dan listrik dengan seluruh infrastruktur pendukungnya.

General Manager PT PGE Area Ulubelu, Dirgo Rahayu mengatakan keseluruhan lahan yang digunakan adalah 92.000 ha. Namun, untuk unit 3 dan 4 hanya 150 ha lahan yang digunakan.

"Di atas lahan 92.000 ha mencakup daerah Ulubelu sampai Ibu Kota Tanggamus di Kota Agung karena ada Gunung Tanggamus yang masuk wilayah cakupan kerja. Dari 92.000 untuk panas bumi kita manfaatkan 150 ha di wilayah Ulubelu saja," ungkapnya di Ulubelu, Tanggamus, Lampung, Jumat (16/6/2017).

Menurutnya, di wilayah proyek Ulubelu baik Unit 1, 2, 3, dan 4 sudah ada total 50 sumur yang digunakan untuk menampung air. Di mana kurang lebih separuh untuk Unit 1 dan 2 serta setengahnya lagi untuk Unit 3 dan 4.

"Kita eksplorasi untuk tahu cakupannya, pengeboran sumur injeksi, dan induksi. Dari perkembangan kita lakukan pembangunan untuk pemetaan terlebih dahulu," jelasnya.

Sementara itu, ia juga menceritakan awal dilakukan eksplorasi untuk Ulubelu pada 1991 hingga 1997. Namun, eksplorasi tersebut sempat berhenti karena adanya krisis moneter pada 1998 dan dilanjutkan kembali setelah Indonesia mulai membaik.

"Berhenti sebentar karena krisis ekonomi. Mulai lagi (eksplorasi) tahun 2008 dan puncaknya PGE memasok uap ke pembangkit milik PT PLN (Persero), yaitu Ulubelu 1 dan 2 yang berkapasitas 2 x 55 mw mulai 2012," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya