JAKARTA - PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) hari ini melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, dana untuk IPO ini akan digunakan untuk meningkatkan produksi mereka.
Presiden Direktur WOOD Halim Rusli mengatakan, sebagai emiten di industri mebel, salah satu upaya yang dilakukan perseroan adalah memanfaatkan momentum krisis bahan baku kayu di China. Dengan adanya kekurangan bahan baku di China, WOOD berniat untuk lebih giat melakukan ekspansi ke pasar internasional.
"Sekarang China mengalami suatu peningkatan biaya-biaya produksi kesulitan bahan baku, jadi momen-momen ini momen yang terbaik untuk kita bisa masuk lebih agresif lagi di pasar internasional," katanya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Mereka pun berencana mendorong pertumbuhan kinerja. Pasalnya, mereka melihat Indonesia merupakan salah satu negara kayu terbesar di dunia. "Jadi dan kemudian faktor bahan baku sudah merupakan satu jaminan kita punya," lanjutnya.
"Kemudian faktor yang kedua adalah mengenai SDM, kita punya power yang sangat banyak. Jadi dua faktor itu yang menentukan bahwa tidak ada alasan kita tidak bisa bersaing dengan internasional players ya, seperti Vietnam maupun China," tambahnya.
Sekadar diketahui, harga saham WOOD, dalam pencatatan saham perdana dibuka di harga Rp260 per lembar saham. Saham Integra naik sebesar 15,38% atau sebesar 40 basis poin dan diperdagangkan dengan volume 95.221 dengan nilai Rp2,65 miliar.
(Martin Bagya Kertiyasa)