"Kami bekerja sama dengan IMF (Dana Moneter Internasional) dan institusi lain untuk menetapkan undang-undang dan melakukan audit keuangan kami," tambah dia.
Pasar saham Qatar telah tenggelam karena boikot dan mata uang negara tersebut, rial, berfluktuasi liar. Sementara lembaga pemeringkat kredit telah memperingatkan adanya ketidakpastian di negara tersebut.
Namun, Al-Thani mengatakan bahwa Qatar Central Bank memiliki cadangan devisa tunai sebesar USD40 miliar ditambah emas. Selain itu, Qatar Investment Authority memiliki cadangan USD300 miliar sehingga bisa melakukan likuidasi. "Ini adalah kredibilitas sistem kami, kami memiliki cukup uang untuk menjaga negara dari krisis, krisis apa pun" kata dia.
"Jadi kita tidak percaya ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan saat ini. Yang bisa saya katakan adalah bahwa lingkungan kita adalah bukti bagi siapa saja bahwa kita adalah orang-orang yang solid, kuat dan tahan terhadap segala jenis kejutan," tambahnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)