JAKARTA - PT PAL bersama perusahaan kapal listrik, PT Karpowership bekerja sama dalam pembangunan empat kapal listrik pertama di Tanah Air. Rencananya kapal listrik ini akan digunakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam.
Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh mengatakan, data transfer terkait pembangunan kapal listrik ini akan dikirimkan pada Rabu. Untuk pengerjaan desain kapal dibutuhkan waktu sekira empat bulan, sedangkan pengerjaan konstruksi dibutuhkan sekira tujuh sampai delapan bulan.
"Kita dalam mendapatkan kontrak pembangunan, di mana Indonesia itu menjadi pabrikan (PT PAL) untuk pasar Asia Pasifik, termasuk Australia. Untuk empat kapal itu bisa digunakan PLN, bisa swasta, bisa Vietnam ataupun Filipina, Myanmar, Guan, termasuk Australia," terangnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Budiman melanjutkan, untuk pembangunan kapal listrik yang pertama ditargetkan kapasitas listriknya sebesar 36 sampai 80 megawatt (mw). Sementara itu, kapasitas kapal listrik yang terbesar mencapai 430 mw.
"Kalau 430 mw itu produksi di galangan mereka. Itu sangat-sangat besar sekali. Kalau galangan kita belum bisa," ujarnya.
Sebagai informasi, kerjasama kedua perusahaan kapal, PAL dan Karpowership dilakukan di Turki dengan ditandatangani oleh Direktur Utama PAL Budiman Saleh dan Direktur Karpowership Orhan Remzi Karadeniz.
Penandatanganan tersebut turut disaksikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Ekonomi Turki Nihat Zeybekci saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke negara tersebut.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)