Sasar Kalimantan, REI Targetkan Bangun 200.000 Rumah Murah Tahun Ini

Rizkie Fauzian, Jurnalis
Jum'at 14 Juli 2017 18:57 WIB
Ketua REI (Foto: Dok. REI)
Share :

Dikatakan, ketika REI ingin berlari kencang, harus akui justru dukungan dari sejumlah stakeholder belum maksimal. Dia merujuk pada perizinan, sertifikasi tanah yang lama, atau pasokan listrik di sejumlah daerah yang masih jadi kendala.

"Pengembang kan sudah selesaikan proyeknya sesuai spek yang ditentukan. Jadi ini perlu di-support oleh stakeholder yang lain misal perbankan, pemda, PLN, PDAM, dan BPN. REI berharap semua stakeholder bisa optimal mendukung program sejuta rumah," papar Eman.

Menurut dia, penyediaan listrik dan air bersih merupakan salah satu syarat untuk akad kredit. Kalau spiritnya tidak sama, kemudian pasokan listrik atau air lama, maka akad kredit tertunda dan yang menderita adalah pengembang, karena menanggung bunga kredit konstruksi (modal kerja) yang tinggi. Padahal membangun rumah subsidi marginnya cukup kecil yakni di bawah 10%.

"Kalau enggak bisa jualan dan harus bayar bunga pinjaman modal kerja terus, nanti boro-boro untung malah colaps," kata dia.

Eman kembali mengimbau seluruh anggota REI di seluruh Indonesia untuk terus memacu bahkan mempercepat pembangunan rumah rakyat. Menurut dia, pengembang fokus saja pada pasokan, sementara dari sisi permintaan dia yakin pemerintah akan melakukan berbagai hal supaya rakyat makin terjangkau beli rumah.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya