Enggan Beli Properti, Konsumen Pilih Investasi Mata Uang

Agregasi Rumah.com, Jurnalis
Sabtu 22 Juli 2017 09:38 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

Sementara itu Marx Andryan dari lawyer firm Marx & Co mengungkapkan, “Naiknya kebutuhan biaya hidup mengakibatkan masyarakat lebih suka menyimpan uang atau berinvestasi pada produk mata uang asing, atau produk perbankan lainnya ketimbang sektor properti.”

“Dampak dari turunnya minat masyarakat untuk membeli produk properti ini mengakibatkan para pelaku usaha mengalami kesulitan untuk menjual produknya, sehingga mengakibatkan gagal bayar (non-performing loan),” ia menambahkan.

Menyikapi pelemahan pasar, Direktur Operasional GMT Institute, Frumentius da Gomez, berpendapat dalam penyaluran kredit kepada masyarakat khususnya para pelaku bisnis, terkadang timbul persoalan yang cukup menyulitkan.

“Contohnya saat debitur memiliki kemampuan bayar yang rendah dan tidak berpengalaman dalam mengelola plafon fasilitas kredit. Atau mereka mengalami kesulitan membayar cicilan sementara bunga terus bertambah. Padahal ini terjadi akibat perubahan kondisi ekonomi global dan nasional yang tidak menentu,” jelasnya.

“Di pihak lain, para pengembang juga mengalami kondisi yang sama untuk melakukan pembayaran kredit dan bunga kepada pihak pemberi yaitu bank maupun lembaga keuangan lainnya,” ia melanjutkan.

Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa sumber pembiayaan properti pelaku usaha, kebanyakan merupakan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya yang memiliki jangka waktu tertentu untuk dilunasi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya