"Saya berikan contoh misalnya kayak business process outsourcing. Itu di Filipina bisa menghasilkan USD27 miliar. Bayangkan gede sekali. Semuanya kalau di negara kita kalah semua. Enggak ada sebuah wilayah bisnis yang bisa menghasilkan begitu besarnya income bagi negara dan masyarakat, gede sekali, sangat besar sekali," ujar Jokowi mencontohkan.
Jokowi juga menekankan pentingnya financial technology (fintech). Peningkatan kualitas SDM sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi perkembangan industri ke depannya.
"Sehingga kalau pendidikan kita, training kita juga bisa masuk ke arah-arah wilayah itu, kenapa tidak. Masa sih kita kalah bersaing dengan mereka," ujarnya.
Jokowi juga menekankan kepada pemuda di Indonesia untuk meningkatkan kualitas yang dimiliki. Meskipun saat ini peningkatan kualitas SDM masih dalam kategori basic, peningkatan kualitas SDM harus terus dilakukan sebagai persiapan jangka pendek maupun jangka panjang bagi Indonesia.
Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian telah meluncurkan program vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri guna menghasilkan tenaga kerja terampil dan meningkatkan kinerja sektor industri dalam negeri. Peluncuran program ini diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Usai meresmikan program ini, Jokowi pun sempat meninjau produk dari PT Astra Otoparts Tbk.
(Dani Jumadil Akhir)