Sementara Vice President Sinosure Zha Weimin mengatakan, acara promosi investasi ini sangat diminati perusahaanperusahaan China karena menampilkan peluang investasi pada proyek-proyek riil. ”Hal ini terlihat dari tingginya jumlah peserta yang hadir,” katanya.
Berdasarkan data BKPM, China adalah salah satu kontributor utama realisasi investasi. Sepanjang periode Januari- Juni 2017, China berada di peringkat tiga dengan nilai investasi mencapai USD2 miliar. Posisi China di bawah Singapura di posisi pertama dengan realisasi USD3,7 miliar dan Jepang USD2,8 miliar.
Sebelumnya BKPM melaporkan China berada di posisi ketiga sebagai negara asal investasi asing di Indonesia dengan nilai mencapai USD1,95 miliar pada periode kuartal I/2017. Urutan pertama adalah Singapura dengan nilai investasi USD3,66 miliar dan kedua Jepang USD2,84 miliar.
Selanjutnya urutan keempat Hong Kong (USD1,02 miliar) dan Amerika Serikat (USD968,8 juta). Deputi Bidang Koordinasi Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, investasi asing di Indonesia masih didominasi pembangunan smelter, pertambangan, dan pembangkit listrik.
Dia menyebut, investasi asing di sektor industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik mencapai USD1,13 miliar dengan 944 proyek diikuti pertambangan USD1 miliar dengan 353 proyek, serta listrik, gas, dan air sebesar USD989,6 juta dengan 285 proyek.
(Dani Jumadil Akhir)