JAKARTA - Pembangunan proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) terkendala pembebasan lahan yang digunakan untuk pembangunan prasarananya seperti depo. Guna menyelesaikan masalah ini, Pemerintah Jawa Barat (Jabar) siap membantu asalkan semua dokumen pembangunannya lengkap.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar yang hadir dalam rapat koordinasi terkait pembangunan proyek LRT Jabodebek mengatakan, sekarang pembebasan lahan dalam proyek LRT Jabodebek menjadi masalah. Sebab lahan yang di gunakan di atas 5 hektare membutuhkan penetapan lokasi terlebih dahulu.
Baca juga: Alhamdulillah, Pembebasan Lahan LRT Jabodebek Rampung September 2017
Lahan bermasalah ini pun adanya di wilayah Jawa Barat. Seperti di Bekasi Timur dibutuhkan lahan di atas 5 hektare untuk pembangunan depo.
"Yang penting jangan banyak berunding, kalau banyak berunding Belanda masuk juga kan. Kalau sudah diputuskan, perencanaan bagaimana, penetapan lokasi seperti apa, kelengkapan dokumen trase harus sudah siap. Kita selesaikan pembebasan lahannya," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Baca juga: Menko Luhut Sodorkan Proyek Pengembangan Kawasan LRT Jabodebek ke Swasta
Dia mengatakan, dalam pembangunan LRT Jabodebek ada tiga trase yang masuk wilayah Jabar yakni Bekasi Timur, Bekasi Barat, dan Cibubur Bogor. Untuk kebutuhan lahan tiga trase ini belum diketahui, karena masih menunggu kelengkapan dokumen pembangunannya.