JAKARTA - Pusat Badan Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal II tahun 2017 sebesar 5,01%. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor baik global maupun domestik.
BPS mencatat harga komoditas migas dan non-migas di pasar internasional pada triwulan II-2017 secara umum mengalami penurunan (q to q) sedangkan secara year on year (yoy) pada umumnya meningkat.
"Kondisi perekonomian global pada triwulan II-2017 terus menunjukkan adanya peningkatan," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto, di kantornya, Senin (7/8/2017).
Baca Juga:
Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 4,95%, BPS: Daya Beli Masih Kuat!
Catat! Ekonomi Tumbuh 5,01%, Industri Pengolahan Jadi Andil Terbesar
Selain itu, pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia pada umumnya juga membaik seperti China menguat dari 6,7% menjadi 6,9% di kuartal II 2017 (yoy), Amerika Serikat menguat dari 1,2% di kuartal II 2016 menjadi 2,1% di Kuartal II 2017, dan Singapura menguat dari 1,9% menjadi 2,5%.
"Kita juga lihat inflasi sebesar 1,17% (q to q), dan realisasi belanja pemerintah (APBN) triwulan II 2017 mencapai Rp493,29 triliun atau 23,71% dari pagu 2017 sebesar Rp2.080,50 triliun, naik dibandingkan realisasi triwulan II 2016 yang mencapai Rp475,89 triliun atau 22,85% dari pagu sebesar Rp2.082,90 triliun," jelasnya.
Selain itu, BPS mencatat nilai ekspor barang Indonesia mengalami penurunan pada triwulan II tahun 2017 mencapai USD39,27 miliar atau turun sebesar 3,5% (q to q) dan naik 9,15% (yoy). Sedangkan nilai impor barang juga mengalami penurunan sebesar 2,40% (q to q) dan naik 4,92% (yoy).
Sementara itu, BPS juga menilai realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM terdiri dari PMA dan PMDN mengalami peningkatan.
Pada triwulan II 2017 menjadi Rp170,9 triliun atau naik sebesar 3,1% (q to q) dan naik 12,7% (yoy).
"Kita lihat produksi semen pada triwulan II 2017 sebesar 14,38 juta ton mengalami penurunan 3,64% secara quartal to quartal (q to q) dan juga turun 5,01% secara year on year (yoy)," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)